<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35845115\x26blogName\x3dinfosinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-9021291211593276575', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Monday, August 21, 2017

The Climate Reality Project

InfoSinema - Climate Reality Indonesia ajak tonton sekuel film Al Gore. Guna mendorong momentum Kesepakatan Paris 2015 yang bersejarah untuk memerangi perubahan iklim, The Climate Reality Projecy Indonesia dan para mitranya, bekerja sama dengan Paramout Pictures mengadakan pemutaran perdana film An Inconventient Sequel: Truth to Power di Epicentrum XXI, Jakarta, Senin (21/8/2017).

An Inconvenient Sequel: Truth to Power, adalah sekuel dari An Inconvenient Truth, film dokumenter tentang perubahan iklim, dibawakan oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, yang pertama dirilis tahun 2006. Pemutaran perdana film ini di Jakarta dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari artis, komunitas film, Ilmuwan, pejabat pemerintah, mahasiswa, dosen, perusahaan swasta, BUMN, aktivis dan jurnalis.

Amanda Katili Nioda PhD, Manager, The Climate Realty Project Indonesia mengatakan, "Pemutaran film ini merupakan momen unik untuk mengumpulkan teman dan jaringan, serta meminta mereka untuk membantu meyakinkan semua kalangan, bahwa krisis iklim adalah isu yang harus diperhatikan saat ini dan masa mendatang."

Karena itu, The Climata Realty Project  Indonesia menghimbau BUMN dan Sektor Swasta untuk menelenggarakan pemutaran film An Inconvenient Sequel: Truth to Power bagi karyawan, relasi dan mahasiswa di berbagai kota di Indonesia serta memberi buku dengan judul yang sama kepada para pemangku kepentingan, terutama perpustakaan berbagai universitas di seluruh Indonesia. Penyebarluasan buku dan pemutaran film, diharapkan akan menciptakan gebrakan seputar isu perubahan iklim global, dampaknya, dan bagaimana menangani masalah ini.

Jika pada An Inconvenient Truth yang pertama Al Gore dengan gayanya yang menarik, berhasil meyakinkan masyarkat bahwa pemanasan global itu nyata, penyebab utamanya adalah manusia, dan pengaruhnya sangat dahsyat jika tidak segera disikapi. Pada An Inconvenient Sequel: Truth to Power yang baru rilis 2017 ini, lebih membangkitkan semangat dan menunjukkan seberapa dekat kita dengan revolusi energi sejati.

Film juga banyak menceritakan upaya Al Gore melanjutkan perjuangannya yang tak kenal lelah berkeliling dunia melatih pejuang iklim serta mempengarui kebijakan iklim internasional. Banyak momen-momen pribadi maupun publik yang lucu dan getir, saat dia mengejar gagasan inspirasional bahwa walaupun berisiko tinggi, bahaya perubahan iklim dapat diatasi engan akal dan semangat manusia.

Bersama dengan diluncurkannya film. Al Gore juga menerbitkan sebuah buku baru dengan judul yang sama. Dia mengumpulkan penelitian mutakhir dari para ilmuwan terkemuka di seluruh dunia, ditambah cerita pengalaman dan hasil pengamatan pribadi yang dilengkapi dengan lebih dari 2000 foto dan ilustrasi visual, untuk mendokumentasikan pemanasan global secara luas.

Pembina Climate Reality Indonesia, Dr. Kartini Sjahrir mengatakan, "Kegiatan ini, adalah kesempatan berharga untuk membantu meningkatkan kesadaran dan mempercepat solusi global terhadap krisis iklim dengan melakukan aksi yang dibutuhkan di setiap lapisan masyarakat".

Labels: , , , ,