OH TIDAK..!
Sebuah drama komedi tentang keluarga. Potret carut marutnya keluarga masa kini. Sangat relevan dengan kondisi masyarakat kita saat ini. Hadir untuk menjadi tontonan yang menghibur sekaligus kritik sosial bagi kehidupan berkeluarga.
OH TIDAK..! adalah sebuah film teranyar produksi Starvision dan Indie Pictures. Film dengan materi digital yang dibuat dengan semangat Indie dan hanya akan diputar di bioskop-bioskop yang bisa memutar dengan materi digital saja. Hal ini ditenggarai oleh keinginan dari Starvision ditengah surutnya minat menonton film Indonesia dan kesulitan bagi para filmmaker untuk memproduksi sebuah film, maka untuk membuka peluang bagi sutradara-sutradara yang ingin membuat film, untuk tetap bisa berkarya lewat jalur alternatif. Dengan itu maka Indie Pictures bisa menjadi wadah alternatif bagi filmmaker memproduksi film.
Saksikan mulai 23 Maret 2011 di Blitzmegaplex Jakarta (Mall Of Indonesia, Teraskota, Bekasi Cyber Park), Bandung (Paris Van Java).
OH TIDAK..! didukung oleh pemain-pemain yang berbakat seperti Fathir Muchtar (sebagai Gilang), Marsha Timothy (sebagai Meisya), Djarwo Kuat (sebagai Bapak), Marcella Loumowa (sebagai Ibu), Arie Dagienkz (sebagai Paman), dan dua pedatang baru yang tak kalah kocaknya Sutrisna (sebagai Kakek), dan Djaety (sebagai nenek). Semuanya bermain dengan sangat baik dalam memainkan karakter masing-masing. Dimana karakter-karakter yang mereka mainkan di film ini terbilang sangat unik.
Gilang (Fathir Muchtar) adalah contoh cowok masa kini, mempunyai pekerjaan yang baik, kehidupan yang cukup mapan, dan sangat peduli dengan penampilan alias cowok metrosexual. Pekerjaan dan penampilan adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan Gilang. Karena dua hal itulah membuat Meisya (Marsha Timothy), pacar Gilang, merasa Gilang tidak serius dengan hubungan mereka. Meisya menganggap Gilang hanya memperdulikan dirinya sendiri saja alias narsis.
Karena takut kehilangan Meisya, Gilang berusaha berubah untuk lebih memperhatikan Meisya. Tetapi ketika Gilang sedang berusaha memperbaiki hubungannya, Gilang dikejutkan dengan kedatangan keluarga besarnya yang membawa masalah. Ibunya (Marcella Loumowa) yang ingin bercerai dari Bapaknya (Djarwo Kuwat) karena Bapaknya dituduh ingin poligami dengan perempuan yang dikenalnya di karaoke. Pamannya yang mengidap kelainan jiwa semenjak ditinggal bibinya yang memilih jadi lesbian bersama mbok Ijah (Yulinda), pembantu mereka. Kakek (Sutrisna) dan neneknya (Djaety) yang sudah pisah ranjang. Kakeknya yang genit dan sok bergaya anak muda sementara Neneknya suka bicara sendiri dengan imaginary friendnya.
Kehadiran mereka membuat banyak kekacauan pada kehidupan Gilang. Tidak mungkin bagi Gilang untuk mengenalkan keluarganya yang tidak normal pada Meisya yang lahir dari keluarga yang sangat konservatif. Gilang khawatir itu akan membuat Meisya takut berhubungan dengannya.
Akhirnya demi menutupi keberadaan keluarganya, Gilang mulai menciptakan kebohongan pada Meisya demi menyelamatkan hubungan mereka. Berawal dari kebohongan satu akhirnya terciptalah kebohongan-kebohongan lainnya yang akhirnya justru mempersulit kehidupan Gilang dan juga mengacaukan hubungannya dengan Meisya.
Gilang merasa hidupnya yang selama ini teratur menjadi berantakan. Belum masalah pribadinya dengan Meisya selesai, Gilang juga harus berhadapan dengan masalah keluarganya. Kepala Gilang seakan mau pecah dan tubuhnya seperti terbagi dua. Sampai akhirnya Gilang sadar ia tidak bisa begini terus-terusan.
Tapi sayangnya sebelum Gilang sempat memperbaikinya, kebohongannya terkuak dan membuat Meisya marah. Meisya memilih mengakhiri hubungan mereka. Hidup Gilang semakin kusut. Gilangpun terpuruk dalam penyesalan.
Melihat kondisi Gilang, membuat keluarganya merasa sangat bersalah. Karena merekalah Gilang menjadi seperti itu. Merekapun lalu bersatu untuk menyelamatkan hubungan Gilang.
Labels: oh tidak
<< Home